Qayyidul 'ilma bil kitaabah

you can change all things for the better when you change your self for the better

Jumat, 07 Oktober 2011

Ini kisah nyata tentang Pengorbanan Ibu saat gempa besar di Jepang.


Ini kisah nyata tentang Pengorbanan Ibu saat gempa besar di Jepang. Sesudah gempa reda, tim penyelamat melihat sosok tubuh perempuan dicelahcelah reruntuhan. Tetapi posisinya agak aneh: dia berlutut seperti hendak sujud dan dua tangannya ditopang oleh semacam benda. Tampaknya dinding rumahnya ambruk menimpa punggung dan kepalanya. Tim penyelamat berusaha menyelamatkannya, berharap perempuan itu masih hidup. Namun ketika tubuhnya terpegang melalui sebuah celah, penyelamat yakin ia sudah tewas karena tubuhnya terasa dingin dan kaku.

Tim bergegas mencari korban lain; namun pimpinan tim merasa ada dorongan untuk kembali melongok ke reruntuhan itu. sekali lagi ia berusaha menggapai tubuh itu. ia berusaha mengintip ke dalam reruntuhan melalaui celahcelah yg ia perlebar sedikit. Dan mendadak ia berteriak: "Bayi, ada bayi!" Seluruh tim langsung bekerja sama lagi; pelanpelan mereka membongkar reruntuhan. Rupanya ada bayi berusia 3 bulan yang terbungkus selimut dalam pelukan mayat perempuan itu. Jelas sekarang. Wanita itu telah berkorban demi putranya. Dia menggunakan tubuhnya untuk melindungi sang anak. Penyelamat langsung mengambil si bayi. Dokter bergegas memeriksanya. Saat dokter membuka selimutnya, tampak bayi itu seperti tertidur pulas.Jadi saat itu sang bayi memang tidur dan ibu berusaha melindunginya. Dan di dalam selimut itu sang dokter menemukan telpon seluler. ada tulisan dilayarnya. Tertulis: "Jika engkau berhasil selamat, anakku, kau harus ingat bahwa aku mencintaimu." Telpon seluler itu dibaca bergantian oleh semua anggota tim: semuanya memangis.

"...anakku, kau harus ingat bahwa aku mencintaimu." Demikianlah kasih sayang seorang ibu. Bagi kalian yang beruntung masih memiliki ibu, kalian pasti tahu apa yang mesti kalian lakukan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar