Qayyidul 'ilma bil kitaabah

you can change all things for the better when you change your self for the better

Minggu, 29 Mei 2011

warna hidup(ku)


Bismillah, begitu banyak cerita dalam perjalanan ini, begitu beragam dan memberi warna yang berbada.  Hari ini aku tersadar betapa kecilnya diri ini. terselip diantara sekian banyaknya scenario yang bertaburan di muka bumi ini. “lakukanlah perjalanan di muka bumi, niscaya kalian akan mengetahui kesudahan orang-orang terdahulu” begitu lebih kurang firman yang teringat di benakku beberapa hari belakangan ini.

Aku disini, bukanlah sebuah kesengajaan
Aku disini bukanlah tanpa perencanaan
Aku disini bukan kesasar
Aku disini karna memang sudah terukir dan tertulis di skenarioku,
Bahwa pada hari ini jam segini menit ini dan detik ini aku berada di depan sahabatku ini untuk mencurahkan apa yang kurasakan
Aku boleh puas berkata-kata dan merasa, tanpa tiada yang menghalangi

Disini aku berpikir, merenung dan terdiam
Tak jarang otakku melompat-lompat, menguhungkan satu kejadian dengan kejadian lain
Mengingat-ingat apa saja yang telah kualami selama  ini,
Mengingat apa saja yang telah kualami sehari ini, dan beberapa hari belakangan ini

Ku ingat saat future melanda
Aku masih juga belum melupakan bagaimana rasanya dikejar deadline
Masih bisa kurasa, jika sehari saja tanpa kegiatan yang bermakna
Atau malah, saherian tak makan karna ‘kesibukan’

Hmmm,, inilah hidupku..
Sebelum aku menulis tulisan ini aku tak bermaksud mencurahkan apa yang tertulis di lembaran ini,
Apa yang ku rasa, itulah yang ingin ku ungkap
Namun rasanya tak cukup kata tuk mengungkap apa yang telah dan sedang ku rasa

Kehidupan yang penuh warna
Saat ingin ku gambarkan satu fenomena, manari-nari kata-kata di otakku,,
Subhanallah J
Walhamdulillah, aku bersyukur diberi nikmat yang luar biasa ini
Dan aku sangaaaat bersyukur karna masih diberi rasa untuk bersyukur ini
Allahu akbar J
Ya allah, sungguh tak mampu kata-kata ini mewakili perasaan kagumku padaMU

Di saat aku galau, di saat aku uring2an padaMu, Kau tetap setia padaku
Di saat otakku ku rasa kaku tuk memikir sesuatu, aku terus berusaha berpikir dan berpikir,
Sampai ku habiskan malam ku untuk memikirkan hal yang sebenarnya bisa ku dapat jawabannya dengan hanya berdiskusi dengan sahabatku + resep ampuh DOA padaMu
Namun aku terlalu sombong, aku terlalu gengsi untuk meminta bantuanMu,..
Aku jauh dan semakin jauh
Bukan jauh dalam artian jarak,
Aku seakan kehilangan pepatah “walau jauh di mata namun dekat di hati”

Sempat aku merasakan 180’ terbaliknya pepatah itu…
Hening
Diam dan galau

Tak kutemukan kuncinya,
Atau lebih tepatnya kunci itu tak terlihat olehku walaupun kunci itu sedang berada di kantong bajuku

Ya ALLAH, cukup sudah aku terombang-ambing *)
Itu harapanku

Kuatkan kami, dan beri kami kekuatan
Sehingga saat goncangan datang, kami punya pegangan yang lebih kuat untuk melawan kuatnya arus angin yang akan mengombang-ambing kami. Aamiiin ^^

Yang kami takutkan bukan angin topan, puting beliung dan angin pusaran yang akan jelas2 akan menghancurkan, namun jagalah kami dari nikmatnya sepoi2 yang perlahan2 akan mengelus lembut jiwa yang kadang kepanasan ini.

Kamis, 12 Mei 2011

the philosophy of “latar belakang”


Sering kali saat memulai menulis suatu makalah, harus dan sepertinya mesti ditulis latar belakang terlebih dahulu. Belakangan terlalu sering ku pikirkan, ternyata latar belakang sangat membantuku untuk menjadi insan yang lebih baik (setidaknya itu menurutku yaaa),,

Saat setiap hari menghadapi orang-orang dengan karakteristik yang berbeda-beda, kadang nyambung, kadang senang, kadang kecewa, kadang heran, atau kadang nyebelin. Hmmmm,,,

Namun beberapa kali sempat ku renungkan, terutama beberapa hari terakhir (mungkin karna lebih banyak interaksi yaa belakangan, atau mungkin juga karna aku dalam tahap pencarian jati diri sekaligus resolusi diri,, huhuuu apaan siii).
Okee, latar belakang sangat membantuku dalam memahami seseorang, di saat llawan bicara berkata begini, disaat komunikan berbahasa tubuh begitu, kembali ku ingat dua kata “latar belakang”. Dan setelah itu aku kembali tersadar.

Manfaat lain dari latar belakang,yang merupakan kelanjutan dari tahap sebelumnya, dengan mengetahui dan memahami apa itu latar belakang, saya rasa anda akan nyaman hidup di dunia ini, karna tak kan ada sakit hati, tak ka nada iri, dan tak kan ada dendam terselip di hati. Itu baru manfaat kalo kamu tahu dan ingat dengan dua buah kata “latar belakang”. Hanya dengan mengingat latar belakang, kamu akan kembali tersadar.

Buktinya? Saat seseorang bicara agak keras ke kamu dan itu ga biasanya kamu digituin, secara tidak sadar mungkin yaa, syaraf sensorik kamu akanmenghantarkan impuls dan mengirimnya ke otak. Otak kamu akanb mengolah dan kembali member respon dengan berbagai tanggapan. Minimal
kesal dalam hati. Mungkin tidak sampai marah, membalas dengan kata yang juga ga enak, atau malah ekspresi lain yang lebih parah. Tapii eiiits tunggu dulu, kamu kelupaan sesuatu yaitu dua kata “latar belakang”.. kamu ni,, lahir dari keluarga baik2, orang tua terdidik, lingkungan aman, dll fasilitas yang membentuk kepribadian kamu jadi baik, sedangkan si dia? Ooohh, belum tentu, ada beberapa diagnosis, mungkin aja si dia tinggal di daerah tepi pantai, yang pada umumnya berkata2 dengan nada keras, atau mungkin si dia ada keturunan batak, atau emaang pita suaranya bagus, jadi bisa mengeluarkan suara yang juga hight.  Why not? Semua itu sangat mungkin terjadi. Banyak lagi dalam kehidupan sehari-hari yang bisa kita jadiin contoh, atau bahkan dalam satu hari ada banayak contoh nyata kejadian yang bisa kita temukan. So, the key is : you must know ‘the philosophy of “latar belakang”’,,. Bisa didapatkan di took terdekat atau menghubungi agen kami. Hohoooo

Semoga bermanfaat ^^

Padang, 12 Mei 2011
9:24

perjuangan


Jarang hujan turun tanpa didahului mendung, tak mungkin seorang marah tanpa ada pemicu, baik lahir maupun batin, tak mungkin tanpa sebab saat ini anda sangat giat untuk bekerja di kantor, mustahil tanpa alasan seorang anak tiap pagi berangkat ke sekolah, terlapas dari apapun sebabnya, entah itu terpaksa ataukah atas kemauan sendiri. Ntah karna di suruh orang tua unuk bersekolah, ntah karna ingin bertemu teman2, ntah karena bosan ditinggal dirumah, atau karena entah entah yang lain.

Begitupun saat kau ingin, sangaaat ingin, bahkan sangaaat ingin sekali untuk merasakan saat istirahat, rehat dari rutinitas dan aktifitas. Yang bikin kerut kepala bertambah lapisnya. Saat kau berangan sedang berada di surge dengan segala kenikmatannya. Kesenangan dan kenikmatan tak datang begitu saja, butuh sebab musabab seperti ilustrasi pada paragraph pertama. Pengorbanan, perjuangan dan kerja keras. Godaan akan siap menghadang di saat berencana untuk melangkahkan kaki dan mengayunkan tangan.

Berat memang godaan yang harus dikalahkan. Kenapa tidak, godaan datang untuk menawarkan kesenangan, kenikmatan dan kesantaian. Tapi ingat,, kesenangan dan kenikmatan yang ditawarkan bersifat SEMU. Kau harus kalahkan si godaan itu. Sekali lagi, berat memang.

Berat memang, kau harus berjuang!!!

Lihatlah induk kebahagiaan telah menanti di depan, namun belum bisa terlihat oleh penglihatanmu jika kamu tak segera. Tak segera berpikir dan tak segera ambil tindakan.

Rela kalah? Hhhmmm,,, saya rasa tak seorang pun yang ikhlas disebut sebagai orang yang “kalah”, tepat!
Lantas?
Masih bertanya???
Segera hancurkan dan hadang godaan yang mendatangimu, mereka tak ada maksud bersilaturrahim sedikit pun, mereka hanya gulma dan hama yang pasti akan mengacaukanmu. Ntah itu mengacaukan tanahmu, lahanmu, pohon atau tanamanmu atau malah mengacaukan buahmu yang seharusnya siap untuk dipetik?

Sekali lagi (mudah-mudahan ini yang terakhir) berat memang.

Tapiii, bersiaplah merasakan sensasi setelah kau berhasil menaklukkan godaan yang singgah padamu.  Segala penatmu akan lenyap, segala sakitmu akan sembuh,, dan aku tak bisa menggambarkan lagi,,

Sekali lagi (dan ini memang yang terakhir) berat memang, namun apa yang kau dapat setelah berhasil menjadi pemenang terhadap godaanmu???

Silahkan rasakan sendiri ^^

Selamat berjuang dan semoga menjadi pemenang
Harus menjadi pemenang!!!

Padang, 11 Mei 2011
10;36
Pipit <3

Selasa, 10 Mei 2011

Anak Ajaib - Hapal al Quran umur 3 tahun

Aku beri dia nama “shalat khusyu”

Alhamdulillah, saat ini pukul 4:53
Setelah shalat malam, dan ditutup witir (walaupun rasanya aku tidak bisa terlalu khusyuk),, sekarang aku merasa agak sedikit tenang, sepertinya sudah ada celah-celah cahaya yang mulai kelihatan J Alhamdulillah ya ALLAH ,terbukti, kalau sudah Engkau yang berkehendak, tak ada yang tak mungkin, semgalanya menjadi mudah

Alhamdulillah, kegelisahan dan kecemasanku mulai berkurang. Tidak enak memang merasa gelisah dan cemas, dan alangkah luar biasa saat rasa itu berganti menjadi ide0ide cemerlang yang mengubah pandangan. Mengubah pandangan yang awalnya pesimis menjadi optimis, lelah menjadi semangat., lelah menjadi bertenaga. MINDSET, adalah sesosok nama yang punya pengaruh besar disini, awalnya aku dipusingkan, hampir saja menemui jalan buntu dan terlintas untuk berkata “alangkah sulitnya”, eiiiitsss tunggu dulu, kenapa bisa terlintas kata-kata yang bobotnya sangat tidak bagus itu? Just, it’s because aku sombong, aku berpikir sendiri, aku merasa orang yang paling bisa. Toh semuanya bisa dikomunikasikan, kenapa aku gak Tanya Rabb-ku dulu, kenapa aku gak melakukan diskusi hangat dulu. Hadirkan seluruh jiwa dan ragaku bersamaNya, niscaya ku kan temukan jawabannya (insyaALLAH) ^^

karma?



“Allah akan membalas sekecil apapun kebaikan maupun kejahatan yang telah kita lakukan”

Sangat setuju dengan pernyataan di atas ,  setelah beberapa hari mencoba untuk menjadi pribadi yang lebih baik (insyaALLAH), sangat terasa perbedaannya. Mencoba membuat rutinitasku tak hanya sekedar kegiatan ataupun kewajiban yang ku jalani berlalu begitu saja. Berangkat kuliah, bikin tugas, rapat ini rapat itu, menyelesaikan amanah, pulang dan tidur. Ku coba tuk selingi. Bosan mungkin dengan rutinitas kampus, mau jadi kupu-kupu(kuliah-pulang kuliah-pulang), mau jadi kenang-kunang (kuliah-nangkring kuliah-nangkring) atau kura-kura  (kuliah-rapat kuliah-rapat) sama ajaaa, wong yang dijalani itu-itu juga. Naah, makanya selingi dengan apa yang bisa abadi, ikhlas ndu’ ngejalaninnya J

Rutinitas itu cuma akan bisa didapat saat ini, saat kesempatan masih terbentang luas di depanmu. Anak yang dititip kuliah oleh orang tua buat belajar dan menuntut ilmu, eeh ternyata malah kerjaannya nangkring sana nangkring sini, ntah buat rapat, ngurusin organisasi, atau membahas visi sosial mereka. Banyak faktor. Banyak faktor yang menggerakkan bermacam-macam gerakan pada setiap insan. Rambut boleh sama hitam, atau yang muslimah, kepala boleh sama berjilbab, atau lagi buat yang mulsim kepala boleh sama berpeci, tapi dibalik rambut, jilbab dan peci??? Hmmm,, hayoooo… siapa yang tahu???

Lalu, apa hubungannya dengan sepenggal kalimat di awal tulisan ini? Ya, Allah itu sangat demokratis, Dia member kebebasan yang sebebas bebasnya bagi setiap umatnya untuk memilih. Mau kuliah, mau rapat, mau nangkring atau dan lain lainnya. Silahkan…

Namun, ingatlah “Allah akan membalas sekecil apapun kebaikan maupun kejahatan yang telah kita lakukan” mau pilih mana? Masihkah sesuka hati? Masihkah demi kehidupan yang fana? Oopppss,, tak perlu dijawab saat ini, silahkan tanyakan pada si “hati” masing-masing, apa yang sebenarnya dicari.

Sebagai contoh pengalaman pribadi, saat itu ada seseorang yang berhalangan hadir mengikuti ujian tengah semester sesuai waktu yang telah ditentukan akademik, namun dengan mengikuti prosedur yang ada, dia telah mempersiapkan perizinan mengenai ketidakhadirannya ini. singkat cerita, sampailah saat si dia tadi kembali memasuki rutinitas perkuliahan dengan status ketinggalan ujian tengah semester dibandin teman-teman sekelasnya. Otomatis dong, si dia mulai mengurus ujian dan mengejar ketertinggalan. Mulailah satu per satu menghubungi dosen mata kulaih yang bersangkutan. Alhamdulillah, mungkin karna berkat doa juga, pada awal-awal menghubungi dosen, segala jalan dipermudah. Ujian diikuti dan tak ada masalah.

Hari itu ada satu ujian yang dosennya luar biasa baiknya, beliau si dosen member kebebasan kepada si dia untuk memilih kapan akan ujian susulan. Wah, bukan main senangnya si dia, bahkan dosennya juga bilang, “minggu depan juga boleh, setelah mata kuliah saya”. Siiip.. si dia merasa senang dan bisa memikirkan hal yang lain dulu menjelang hari ujian.

Tak terasa waktu cepat berlalu, waktu satu minggu telah berlalu, di hari yang sama di minggu berikutnya, si dia kembali menghubungi dosen yang baik hati. Si dia menanyakan kapan dosen punya waktu untuk ujian susulan, dan sang dosen pun langsung memberi kesempatan saat itu juga kepada si dia untuk mengikuti ujian, namun karna ada urusan kepentingan social (si dia ternyata sosialnya cukup ok lah), si dia meminta izin agar ujiannya ditunda beberapa jam sampai kegiatan kemanusiaannya selesai, sang dosen yang baik hati pun tidak menolak.

Berangkatlah si dia dan teman2 mewujudkan satu visi kemanusiaan, daaan ternyata perjalanan mereka pun tak bisa diduga, prediksi waktu melebihi target, handphone si dia pun muncul dan mulailah si dia menghubungi dosen untuk mengkomunikasikan keadaannya.

Oiy, awalnya sang dosen sempat menolak ujian nya ditunda dan meminta si dia tidak ikut misis kemanusiaan dengan teman2nya, namun karna si dia (maaf sekali lagi, sosialnya ok lah) si dia tetap ikut misi. Saat ditelpon setelah lobi dan negosiasi akhirnya si dia berhasil mengundur ujian dan menjanjikan pada hari lain. Sang dosen yang baik hati menyetujui.


Saat hari yang disepakati tiba,
Jam menunjukkan pukul 09.00, si dia mencoba menemui sang dosen ke ruangannya, namun ternyata tak seorangpun dosen yang ada di ruangan itu. Sebagian lagi ada kelas, si dia mencoba menunggu kedatangan dosen, setelah agak lama, timbul keberanian untuk mengontak dosen melalui handphone, panggilan pertama tidak ada jawaban, “nunggu ajalah” pikir si dia. “paling bentar lagi juga akan datang”,,, so, si dia menunggu di lobi gedung perkuliahan dekat ruang dosen. Namun yang ditunggu tak kunjung datang, “coba de telpon lagi” si dia kembali menghubungi dan diangkat. Dari hasil telponannya dapat disimpulkan sang dosen akan ke kampus jam 10.00 karna ada ujian proposal mahasiswa tingkat akhir. Okeee,, “ga lama kok”,

…………
………..

Udah jam 10 lewat, …..
…….
………
10.20,, Alhamdulillah yang dinanti datang dan menyenangkan hati J

Prok prok prok…
“Mami,, saya mau ujian susulan”
“waah, nanti lah yaa, ini ujian proposalnya penting”
“berapa jam ya mami ujiannya”
“mami ga tau”
…..
……
…. N now? (silahkan dilanjutkan sendiri)



“jangan sia-siakan kesempatan yang telah diberi. Tegaslah dalam menentukan prioritas dan mengambil tindakan. Apa yang kau beri, maka itulah yang akan kau dapatkan” DISIPLIN!