Qayyidul 'ilma bil kitaabah

you can change all things for the better when you change your self for the better

Rabu, 20 Juli 2011

uang jajan


Pernahkah kau meminta uang jajan pada orangtuamu?
Aku rasa banyak dari orang akan menjawabnya dengan “pernah”
Begitupun dengan aku

Setiap pagi kita selalu minta jajan sebelum berangkat ke sekolah,
Dari taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekola menengah bahkan sampai kuliah
Minta uang jajan boleh dibilang adalah rutinitas yang kita lakukan setiap hari, bahkan ada yang intensnya lebih tinggi, dalam sehari bisa lebih dari sekali minta uang pada orangtua, apakah kau juga begitu?
Mungkin

Lalu, pernahkah orangtuamu menolak saat kau meminta?
Sesekali itu pernah terjadi, ntah itu disebabkan orangtuamu yang sedang tidak ada uang, ntah karna engkau meminya dengan cara yang salah, atau orangtuamu sedang dalam keadaan emosi yang tidak bagus, atau entah entah yang lainnya
Namun setelah itu, jika kau sangat mumbutuhkannya, yakinlah, kau takkan menunggu lama
Aku yakin kau lebih tahu apa yang harus kau lakukan jika menghadapi situasi situasi di atas

Jika orangtuamu sedang tak punya cukup uang, mereka akan mengusahakan untuk anaknya secepat mungkin, mungkin bekerja lebih keras lagi agar dapat lebih banyak uang, mungkin pinjam ke tempat kerja, mungkin juga pinjam dulu ke tetangga
Jika kau meminta dengan cara yang salah, kau tentu akan segera meminta maaf dan mengubah sikap menjadi lebih santun dan manja
Jika orangtuamu sedang dalam keadaan emosi yang tidak bagus? Hmmm,, aku rasa masing-masing kita punya tips dan trik yang berbeda

Lain lagi jika kita melemparkan ke rumah-rumah mewah bertingkat di seberang sana,
Setiap anak akan diberi tanpa meminta, mereka yang hampir tiap bulan ditinggal bekerja orangtua ke luar negeri atau orangtua yang sibuk di kantor dari siang hingga malam
Untuk apa? Tentu sebagian untuk memenuhi uang jajan yang kau butuhkan.
Pergi subuh sebelum anak-anak bangun dan pulang setelah anak tertidur, keadaan ini mengharuskan orangtua menitip uang jajan pada bibi yang memasak di dapur
Atau juga tiap bulan si anak tinggal cek atm, saldo yang kemarin tinggal debit batas, sekarang sudah kembali “full”

Mungkin begitulah filososi uang jajan

Sekarang aku akan menghubungkannya dengan Yang Maha Memberi, Sang Pengasih yang menjadi sumber dari semua uang jajan-uang jajan yang kau belanjakan itu
Pernahkah kau meminta uang jajan pada ALLAH Sang Maha Pemberi?
………………………………………………………………………………………………………………………………….
Mungkin pernah sesekali, jika orangtuaku terlalu lama memberiku uang

Hmmm,, apa lagi yang pernah kau minta pada Tuhanmu?
Apakah hanya sekedar uang jajan?
Aku rasa tidak, masih banyak yang telah kau minta bukan?

Hmmm,, apa Sang Maha Pemberi sudah memberi apa yang kamu minta?
Belum semua

Belakangan aku berpikir, selama ini kita meminta, meminta dan terus meminta…
Kita ingin banyak sekali hal
Mulai dari keinginan kecil sampai keinginan besar
Setiap hari kita selalu meminta,,.
Meminta dan berdoa kepada ALLAH SWT

Meminta kepada allah, berbeda dengan meminta kepada orangtua
Saat kau meminta pada orangtua, orangtuamu ada di depanmu, dekat denganmu, atau orangtuamu ada di seberang sana, kau dan orangtuamu dihubungkan dengan saluramn telepon
Naaah, kalo Tuhan, dimana Tuhan itu berada
Siapa saja yang meminta padaNya
Orangtuamu hanyalah milikmu, maksudku hanya kau sebagai anak saja yang meminta kepada mereka
Kalo ALLAH? Subhanallah, begitu bahkan terlalu banyak makhluk yang meminta padaNya,
Apa kau butuh antrian untuk meminta?
Bukan tidak mungkin

Namun, meminta pada Allah ada juga persamaannya dengan kepada orangtua
“butuh usaha”

Kalau kau hanya diam menunggu, hanya ingin di pikiran namun tak terucap lewat kata dan doa, sepertinya akan sulit untuk mendapat apa yang diharap

Untuk meminta pada orangtua saja, kau butuh pengorbanan bukan?
Lalu, apakah Allah telah beri semua yang kau inginkan? (aku lupa apakah sudah menanyakan hal ini sebelumnya)
“belum semua” (oiya aku ingat, jawabannya “belum semua”)

Jikalau harap belum sesuai kehendak, tentu masih ada yang salah…
Mari introspeksi dan perbaiki diri

Allah Maha Tahu yang Kau pinta
Bahkan lebih dari yang kau tahu mengenai apa yang kau butuhkan

Menurutku, yang salah adalah…
Kau belum menyampaikan dengan benar apa yang kau mau itu
Atau bahkan kau tidak menyampaikannya pada Rabbmu tentang maumu dalam sujud panjangmu
Meki Rabbmu sangat tahu tentang maumu itu walau kau tak ungkap sesuatupun,
Yang Rabbmu butuhkan adalah pintamu dalam “doa-doa” ikhlasmu J

Kau hanya ingin, hanya berharap tapi kau tak ungkap
Benarkah?
Mari bertanya pada diri sendiri

Yang lemah,
9:22 AM 21072011

ini ceritaku


Kebahagiaan
Menurutmu apakah arti kebahagiaan itu?
Berasal dari dasar “bahagia”, sering diharapkan oleh banyak orang, bahkan mungkin semua orang mendambakan yang namanya kebahagiaan
Hhmmm,,, kembali ku bertanya menurutmu apakah arti kebahagiaan itu?

Apakah dengan sekolah di universitas favorit kau dapatkan kebahagiaan?
Atau dengan harta melimpah yang bisa kau belanjakan apapun yang kau inginkan, kau mendapat kebahagiaan?
Mungkin juga jabatan dan kehormatan yang kau duduki saat ini menjawab rasa bahagiamu
Bagaimana dengan mobil-mobil mewah yang berbaris di depan rumah bertingkatmu, apakah kebahagiaanmu sudah terwakilkan dengan memiliki segala kenikmatan itu?

Sekarang, aku akan bertanya lagi
Bagaimana pendapatmu mengenai mobile mewah yang berjejer di halaman sebuah rumah makan atau restoran mewah?
Pernahkah kau melihat saf-saf antik itu parkir di halaman mesjid yang suci?
Apakah mobil mewah telah memberimu kebahagiaan?
Apakah dengan menghabiskan uang untuk jalan-jalan keliling dunia dan shopping segudang membuatmu bahagia?
Mungkin ia, siapa yang tak senang dengan pemandangan yang indah, tempat-tempat yang unik, pakaian yang cantik dan mobil yang mewah
Namun, lagiii.. aku bertanya, apakah semua itu membuatmu bahagia kawan?

Hhmmm,, jawabanmu belum ku dengar,..
Baiklah, sebelum kau menjawab dan sebelum aku mengetahui jawabanmu, ada baiknya kalo yang bertanya menjawab dulu pertanyaan yang serupa,

Setelah melewati lorong pemikiran yang panjang,
Akhirnya malam ini aku memutuskan bahwa “kebahagiaan bagiku adalah bahwa setiap detik yang kulewati, setiap hela nafas yang hembuskan, setiap denyut jantung yang berdetak, aku selalu berada dekat dengan Rabbku J
Ingin tahu alasanku?
alasanku adalah karna tak ada lagi alasan yang dapat menjawab pertanyaan yang aku ajukan itu

Wallahu’alam bisshawwab

Pipit 9:27 20072011

Sabtu, 16 Juli 2011

Kesempurnaan



Kesempurnaan

Aku tahu tiap orang punya latar belakang yang berbeda-beda
Tidak ada yang salah mengenai perbedaan
Hanya saja kita masih terkurung dalam pikiran dan persepsi masing-masing
Terpenjara dan sulit untuk melepaskan diri dari belenggu

Aku melihat di sekitar ku
Aku bersyukur di takdirkan disini
Berkumpul bersama-sama orang yang mencintaiNya
Bersama tuk menggapai ridhoNya

Tak ada persaingan…
Yang ada hanya inspirator
Satu orang menjadi inspirator bagi yang lain
Maka terciptalah fastabikul khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan)

Bukan, bukan tak mungkin celah kosong itu ada
Celah kosong yang sangat mungkin diisi oleh golongan yang tidak diharapkan
Golongan syetan yang terkutuk

Namun, ingatlah janji Allah itu pasti
Kebenaran dimana pun pasti akan menang
Alhamdulillah, kembali ku bersyukur
Karna di tempat ini Sang Khalik telah memilihku sebagai orang-orang yang terpilih
Orang-orang yang berhimpun untuk satu tujuan yang jelas
Satu tujuan dan cita-cita yang telah lama hendak dicapai
Cita-cita yang tak hanya kami disini yang menginginkannya
Tapi cita-cita yang diimpikan oleh kampus ini, universitas ini, bangsa ini bahkan dunia ini sangat berharap cita-cita ini menjadi cita-cita global yang hendak dicapai setiap manusia

Tunggu apa lagi sahabat, bukankah kau dan aku orang-orang terpilih itu
Bukankah kau yang akan mengubah nasib negeri ini, bahkan nasib dunia ini 5, 7, 10 atau 15 tahun kedepan…
Jadilah harapan yang dinanti itu

Disini kita bersatu bergandengan tangan
Perbedaan adalah kekuatan kita
Tak ada alasan untuk mundur
Karna estafet itu sudah berada di tanganmu saat ini

Yaaa, di tanganmu,, bukan lagi di depan matamu
Ia sudah berada di genggamanmu saat ini
Bukan lagi di depan matamu…

Jika estafet itu masih di depan matamu dan belum sampai ke tanganmu,
Bisa saja kau menghindar dan tak mengambil dan melanjutkan perjuangan ini
Ingat, sekali lagi ingat…
Kau adalah nakhkoda yang akan melabuhkan perahu besar ini
Maka teruslah bersemangat…

Terlepas dari apapun latar belakangmu
Terlepas dari apapun alasan yang selama ini mendukungmu untuk “stag”
Terlepas dari apapun alasan yang selama ini mendukungmu untuk jalan di tempat,
Atau alasan yang mendukungmu dan memberimu izin untuk mundur perlahan
Dan tak jarang membuatmu bersedih karna usaha yang kau lakukan tak kunjung kelihatan hasilnya

Kawan, perjuangan ini belum seberapa…
Kau adalah orang terpilih itu


Berat???
Tentu, bagi kau yang merelakan kemalasan menjadi ratu di dadamu
                 
Lakukanlah, dari sekarang, dari hal yang kecil, dan dari diri sendiri
Harapan itu memang besar,
Namun perjalanan 1 kilometer tak kan penah berhasil ditempuh jika tidak dimulai dari satu langkah kecil

Yang kau butuhkan hanyalah “keistiqomahan”
Tetap fokus pada tujuan walaupun rintangan kan selalu datang menghadang
Bukankah setiap masalah telah disediakan juga banyak solusinya
Sekaraang keputusan iti ada ditangmu

Indonesia sehat bukanlah sekedar program MDG’s semata
Indonesia sehat,
Indonesia sehat yang mencakup kesempurnaan sehat
Sehat jasmani, sehat rohani dan sehat fikiran J

Kau tak sendiri kawan,
Jika kau salah, itu bukanlah masalah
Toh kau punya “alarm pengingat” yang bersileweran di sekitarmu
yang setiap saat kan selalu berbunyi jika kau mau memberdayakannya
dan itulah yang disebut dengan “ukhuwah”

Selamat berjuang kawan,
“Yang Maha Menyehatkan” tak kan melihat hasil, namun proses yang telah kau usahakan
Jadi teruslah mengalir
Karna air yang tergenang adalah sumber bersarangnya nyamuk penyebab penyakit

By: DIA ALKAHFI PH